Menumbuhkan Rasa Peduli akan Orang Lain
Rasa peduli adalah ibarat batu bata untuk
bangunan yang bernama kasih. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin
terdapat rasa kasih pada seseorang.
Apa yang dimaksud dengan kepedulian? Kepedulian
adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan
kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan
diri dalam keadaan orang lain (empati).
Peka yang dibicarakan di sini bukan dalam arti sifat
orang yang perhatiannya tertuju ke dalam, kepada dirinya
(self-centered) sehingga mudah tersinggung perasaannya, melainkan sifat
orang yang perhatiannya tertuju keluar, kepada orang lain, yang mudah
merasa iba kepada orang lain (extra-centered sensitivity).
Kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar
dari dirinya, dan menyelami perasaan dan kebutuhan orang lain, lalu
menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan untuk orang lain dan
dunia di sekelilingnya.
Kepekaan dan kepedulian adalah nilai yang sangat
penting dipunyai seseorang. Pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya,
antara lain: kedisiplinan, kejujuran, kerendahan hati, cinta kasih,
keramahan, kebaikan hati, kebijaksanaan, dan sebagainya. Kebahagiaan
yang dialami seseorang sebagian besar adalah hasil kepekaan dan
kepedulian orang tersebut terhadap perasaan, kesempatan, dan kebutuhan
orang lain dan dunia di sekitarnya.
Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan
tingkat kematangan kepribadian tertentu. Bagi anak kecil yang masih
bersifat egosentris, yang cenderung melihat persoalan dari sudut pandang
sendiri, memang masih ditemui kesulitan. Namun, bukan berarti bahwa
mereka belum perlu belajar, karena secara perlahan-lahan mereka dapat
mengerti bahwa orang lain mempunyai sudut pandangnya masing- masing dan
kepentingannya masing-masing. Banyak anak sudah mulai dapat bersikap
peka dan peduli terhadap orang lain sejak usia sangat dini.
Kunci yang paling penting dalam mengajar anak
kepekaan dan kepedulian ialah sikap orangtua, pendidik lainnya, atau
guru yang tidak cepat menyerah, tetapi bertekun dan berusaha terus,
serta tidak mengharapkan hasil dalam waktu singkat. Di samping itu, hal
lain yang perlu disadari adalah, dan ini yang paling sukar, kepekaan dan
kepedulian harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau kita mau anak
bersikap peka dan peduli, kita pun harus bersikap demikian, jangan hanya
kita menuntutnya dari anak. Seringkali sebagai orangtua, pendidik
lainnya atau guru kita tidak bisa atau tidak mau menempatkan diri di
tempat anak-anak kita. Di mata mereka, kita barangkali orang dewasa yang
kadang-kadang tidak peduli, tidak toleran, kuatir, marah, cerewet, dan
menjengkelkan.
GEJALA DAN PENYEBAB
Pada umumnya, banyak gejala penyakit disebabkan
karena adanya suatu benda asing dalam tubuh manusia, misalnya virus atau
bakteri. Namun, dalam banyak masalah anak, penyebabnya ialah justru
tidak adanya sesuatu dalam diri anak-anak tersebut, yaitu tidak adanya
kepekaan dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain. Kalau dalam diri
anak ada kepekaan dan kepedulian, maka gejala egois, memberontak,
menjengkelkan, malas, dan tidak jujur dapat dihindarkan atau dikurangi.
Oleh sebab itu, kepekaan dan kepedulian adalah obat pencegah dari banyak
masalah anak.
KACA CERMIN DAN KACA JENDELA
Banyak masalah yang dihadapi anak dan banyak
ketidakbahagiaan yang dialaminya adalah akibat kecenderungannya untuk
melihat pada cermin. Pada kaca cermin yang dilihatnya adalah dirinya
sendiri, dan bagaimana orang-orang dan keadaan mempengaruhi dirinya.
Maka yang dipikirkannya adalah mengenai dirinya sendiri (terutama hal
ini terdapat pada anak remaja) dan apa yang dapat dilakukannya untuk
melawan keadaan, melawan orangtua, serta memperalat orang untuk
melaksanakan keinginannya.
Tujuan kita adalah untuk mengangkat sebagian dari
kaca cermin anak- anak kita dan menggantinya dengan kaca jendela.
Melalui kaca jendela, yang mereka lihat bukanlah dirinya sendiri,
melainkan orang lain dan kebutuhan orang lain. Setiap orang mempunyai
daya untuk mengubah kaca cerminnya menjadi kaca jendela. Mengubah kaca
cermin menjadi kaca jendela adalah langkah penting untuk dapat bersikap
peka dan peduli.
Orang yang perhatiannya tertuju kepada orang lain (extra centered) akan bersikap:
-
Lebih sadar akan kepentingan dan kebutuhan orang lain.
-
Berkurang perhatiannya akan kepentingan diri sendiri. Karena perhatiannya tertuju pada orang lain, ia dapat melihat kebutuhan orang lain. Tetapi juga, ia bisa membandingkan orang lain dengan dirinya dan dapat menyadari perbedaannya. Karena ia dapat melihat dirinya dengan lebih baik, ia lebih menghargai kekhususan dirinya.
-
Berkurang kecenderungan untuk ikut-ikutan dengan orang lain dan kurang bergantung pada persetujuan teman sekelompok.
-
Bertambah kesadaran akan keunikan diri sendiri dan karenanya rasa yakin dirinya berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar